Muaradua,28 08 2025
Gibasokus.com— Warga Desa Danau Jaya menjerit dengan harga pupuk bersubsidi yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan oleh pemerintah pusat, dirilis dari Kementerian Pertanian RI, harga pupuk subsidi tidak ada perubahan. Untuk jenis Urea ditetapkan dengan harga eceran tertinggi sebesar Rp2.250 per kg dan untuk jenis NPK sebesar Rp2.300 per kg.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian No.249/KPTS/SR.320/M/04/2024 tentang Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian TA 2024.
Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Anugrah Tani kios pupuk bersubsidi di desa Tanjung jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan, demi untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya baik secara peribadi maupun kelompok tanpa menghiraukan aturan dan ketentuan yang berlaku.rabu 27/8/2025
Berdasarkan informasi dari beberapa masyarakat kepada awak media, masyarakat sangat menjerit dengan harga pupuk bersubsidi yang melambung tinggi tersebar, kami masih memebeli pupuk dengan harga bervariasi yakni sekitar Rp145.000 untuk pupuk Urea @50 kg dan Rp140.000 untuk pupuk Phonska @50 kg pungkasnya.
Diungkap salah satu warga Desa danau jaya yang enggan disebutkan namanya Dan begitu juga di desa yang lain ungkapnya kepada awak media. Kami beserta kelompok tani sangat mengeluhkan dengan tingginya harga pupuk bersubsidi yang dijual di kios Anugrah Tani.
Lanjutnya“,,” harga tersebut sangat membebani kami sebagai petani mau tidak mau harus membeli pupuk dengan harga yang sangat tinggi karena kami butuh untuk kelangsungan bercocok tanam,” ujar petani yang namanya disebutkan.
Terpisah, demikian juga keterangan dari Nn (45), petani warga Desa danau jaya Kecamatan Buay Pemaca mengatakan bahwa kami kelompok tani heran mengapa kartu tani kami tidak diberikan kepada pemilik kartu tani ditahan oleh kios.
Menanggapi hal tersebut di atas, awak media mencoba mengkonfirmasi pihak kios yang berada di desa tanjung jaya kecamatan Buay Pemaca, awak media hanya bertemu salah satu anggota kelompok tani, saat diminta nomor telepon pengelola kios mengatakan bahwa dirinya tidak berani memberikan nomor telepon dengan alasan takut, hingga berita ini ditayangkan pihak kios belum bisa dikonfirmasi.
Rilis julpikar